1. Prakambrium
  Era Prakambrium lebih tua dari zaman Kambrium, dimana lapisan-lapisannya selalu terdapat dibawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium. Lapisan Prakambrium terdiri dari batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oelh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
  Penampakan batuan Prakmabrium sangat jarang dijumpai di permukaan Bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat tertentu. Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan Bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadinya tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda, dan sedimen-sedimen muda yang ada sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat gempa. Karena bentuknya yang agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung, maka inti-inti Prakambrium disebut "perisai benua". Di sekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisan-lapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan semakin tebal. Lapisan ini dapat kita jumpai salah satunya di Grand Canyon, Colorado.


2. Paleozoikum
  Pada era ini sudah banyak ditemukan fosil pada endapan-endapan batuannya. Sehingga banyaklah yang dapat diketahui tentang keadaan kehidupan pada masa ini. Contohnya adalah Archaecyatha (terumbu karang).

Gambar Archaecyatha.


  Binatang yang menjadi fosil penunjuk yang terpenting pada Zaman Kambrium adalah Trilobita yaitu sejenis udang-udangan yang berkulit keras. Pada zaman Kambrium ini, batu-batuan terkena pengaruh metamorfosa lebih kecil sehingga lapisan-lapisan batu-batuan yang telah diendapkan dalam zaman geologi yang lebih muda. Contohnya yaitu Lempung Lemigrad. Batuan pada zaman Kambrium bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, berlempung, dan kaya akan fosil. Pada zaman ini tidak terdapat batas iklim yang nyata, jasad yang membentuk gamping memerlukan air yang hangat. Jadi, pada saat itu iklimnya sedang, bahkan panas. Maka Kambrium diperkirakan lamanya sekitar 70 juta tahun.

Contoh batuan Periode Silur (periode kedua zaman Pleozoikum)


Eryops merupakan janis amfibi yang hidup pada zaman ini.


3. Mesozoikum
  Mesozoikum terdiri dari zaman Kapur, Jura dan Trias. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Keadaan iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu. Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, binatang melata, amfibi, ikan, dan mamalia. Penyebaran kehidupan flora dan fauna pada era ini masih terbatas.

Tyrannosaurus adalah binatang yang hidup pada zaman kapur


4. Kenozoikum
  Kenozoikum disebut juga zaman Neozoikum, terdiri dari zaman tersier dan kuarter dan merupakan tingkat kehidupan baru.
  1. Zaman Tersier terbagi menjadi masa eosen, oligosen, dan pleistosen. Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berbunga. Binatang menyusui dan burung-burung meluas pada zaman ini. Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sebelumnya. Pada zaman ini batubara muda sudah mulai terbentuk.
  2. Zaman Kuarter terdiri dari masa pleistosen atau diluvium dan masa holosen atau aluvium. Kedua masa ini berumur kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Zaman kuarter merupakan permulaan era baru dengan munculnya manusia pertama di sunia. Perkembangan flora dan fauna meluas serta sudah berkembang dengan baik.

Berikut adalah tabel spiral dari sejarah bumi